KADISPORA Aceh, Iskandar Zulkarnaen memakaikan baju kontingen Popnas di Aula SMK Lhong Raya. | Foto: SERAMBI/IMRAN THAIB
KADISPORA Aceh, Iskandar Zulkarnaen memakaikan baju kontingen Popnas di Aula SMK Lhong Raya. | Foto: SERAMBI/IMRAN THAIB

BANDA ACEH – Kontingen Aceh menargetkan 26 medali dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIII/2015 di Bandung, Jawa Barat mulai 9 hingga 19 September. Adalah target itu 13 emas, 6 perak dan 7 perunggu.

Target tersebut ingin memperbaiki peringkat dari Popnas XII/2013 di Jakarta. Ketika itu Aceh hanya mampu menduduki peringkat 11 dari 33 provinsi dengan meraih 7 emas, 2 perak, serta 4 perunggu. Keputusan untuk meraih hasil lebih maksimal tersebut, terungkap dalam paparan antara Ketua Pelatda Popnas Aceh, Musri Idris SE Msi dengan pelatih di Aula Dispora.

Sementara dalam pelepasan atlet di Aula SMK Lhong Raya, Musri Idris melaporkan, ke-64 atlet ini sudah mengikuti Pelatda sejak 2 Agustus hingga 8 September untuk 10 cabang. “Dengan latihan terpadu selama 40 hari ini, kita sudah siap bertarung di arena Popnas,” kata Musri yang juga Kabid Dispora Aceh.

Jumlah atlet yang diboyong ke Bandung tercatat atletik (10), angkat besi (5), bola voli indoor (12), bola voli pasir (2), dayung (4), panahan (4), karate (8), taekwondo (8), pencak silat (7), dan tinju (4). Mereka ini didampingi oleh 21 pelatih.

Sementara itu, Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah diwakil Kadispora Iskandar Zulkarnaen mengharapkan, agar atlet yang berlaga di even nasional tersebut memiliki tekad mempersembahkan yang terbaik. “Di mana kami berharap, dari setiap satu cabang harus mampu menyumbang satu medali emas,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Iskandar meminta supaya ke-64 atlet tersebut hendaknya bisa memperbaiki prestasi Aceh dari perolehan medali di Popnas XII/2013 di Jakarta. Karena, pihaknya sangat yakin dengan kemampuan atlet yang sudah berlatih maksimal selama ini. “Popnas ini merupakan ajang evaluasi, dan untuk mengukur kemampuan kita setelah berlatih selama ini. Maka, berjuanglah untuk kesuksesan Kontingen Aceh,” demikian Iskandar.

//Serambi Indonesia