BANDA ACEH – Tim sepakbola Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) binaan Dispora Aceh mengusung target juara atau meraih medali emas dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Antar-PPLP se-Indonesia 2015 yang digelar 25-31 Mei di Bangka Belitung (Babel). Kontingen Tanah Rencong ini dilepas oleh Kadispora Aceh, Iskandar Zulkarnaen di depan Diklat PPLP di Lhong Raya, Banda Aceh, Rabu (20/5) malam.
Kadispora Aceh, Iskandar Zulkarnaen kepada Serambi usai pelepasan tadi malam mengatakan, pembinaan sudah dilakukan dengan mempersiapkan 18 pemain. Mereka juga sudah berlatih secara intensif mulai pagi dan di lanjutkan petang hari demi meraih prestasi di Bangka Belitung. Mudah-mudahan target yang dibebankan lolos empat besar hingga menjadi juara dapat tercapai. Karena melalui even ini dapat mengharumkan nama Aceh di tingkat nasional. “Pertandingan ini juga untuk menguji kemampuan pemain dengan menghadapi tim dari luar Aceh. Nantinya mereka dapat melihat tim dari provinsi lain bertanding,” ujarnya.
Pelatih PPLP Aceh, Yusmahdi Machmud mengatakan, 18 pemain diboyong untuk menghadapi Kejurnas Antar-PPLP di Babel. Para pemain ini merupakan hasil seleksi sebelumnya dari 35 pemain yang duduk di kelas I, II, dan III SMA. Pihaknya menargetkan juara dalam Kejurnas yang diikuti 17 tim dari berbagai provinsi di Indonesia. “Target kita di Kejurnas kali ini dapat meraih medali emas atau peringkat satu,” ujarnya didampingi Asisten Pelatih, Saiful Imran kepada Serambi usai latihan di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, kemarin.
Target ini, kata Yusmahdi, setelah melihat rangkai ujicoba yang dilakukan selama ini dengan berbagai tim di Banda Aceh dan Aceh Besar. Berbagai teknik dan strategi yang disimulasikan dalam latihan telah dijalankan oleh pemain dalam berbagai ujicoba tersebut. Bahkan hasil yang diperoleh selama latihan juga sangat memuaskan tim pelatih. Diakuinya memang selama ini pihaknya tak melakukan ujicoba ke luar Aceh, meskipun sudah merencanakan sebelumnya. “Rencana awal ujicoba luar daerah ada, tapi berbenturan dengan berbagai kegiatan kita. Jadi tidak sempat ujicoba ke luar daerah,” ujarnya.
Diakui Yusmahdi, ambisi tim Aceh meraih juara bakal mendapat tantangan dari PPLP provinsi lain yang ingin merebut emas. Tim yang patut diwaspadai dan cukup kuat selama pergelaran PPLP, yakni Jawa Tengah, Papua, Sumatera Utara, SKO Ragunan Jakarta, Sulawesi Selatan, dan tim Pertamina. Karena tim Pertama patut diwaspadai mengingat ini even yang kedua bagi mereka, dan sudah membina pemain dari berbagai provinsi. Kali ini kekuatan skuad PPLP sudah merata, dan uji tanding pun melawan tim divisi utama. Misalnya PPLP Papua menang 2-1 melawan Persiwa Wamena, PPLP Jateng mengalahkan PSS Semarang 2-0, PPLP Sumbar menaklukkan tim U-21 Semen Padang 1-0. “Kita juga pantau kekuatan lawan selama ini,” ujarnya.
Asisten Pelatih PPLP Aceh, Saiful Imran mengakui prestasi tim Tanah Rencong di Kejurnas mengalami siklus naik turun selama ini. Ini terlihat dari kejurnas 2014 yang tak lolos dari penyisihan grup. Padahal dalam kejurnas 2013 saat menjadi tuan rumah mampu menjadi runner-up atau juara kedua. PPLP Aceh hanya masuk babak delapan besar di Kejurnas 2012, dan gagal lolos di penyisihan grup di kejurnas 2011. Prestasi tertinggi di raih Aceh menjadi juara di Kejurnas 2007 di Makassar, dan runner up dua kali di raih di Kejurnas 2004 di Papua, dan kejurnas 2013 di Aceh. “Mohon doa restu darui masyarakat Aceh supaya dapat meraih juara di kejurnas kali ini,” harapnya.
//Serambi Indonesia